Kolam Eks Tambang di Kaltim Kembali Telan Korban, 33 Nyawa Anak Melayang
Kolam Eks Tambang di Kaltim Kembali Telan Korban, 33 Nyawa Anak Melayang - Kolam bekas tambang batubara di Kalimantan Timur, kembali menelan korban jiwa. Rizki Nur Aulia (14), siswi kelas II SMP, ditemukan meninggal di kolam bekas tambang di sekitar Desa Bunga Jadi, Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Dengan begitu, sudah 33 nyawa anak melayang di kolam bekas tambang batubara.AGEN CASINO TERBAIK
Keterangan didapat investigator Jatam, korban bersama 4 temannya, bermain di pinggir kolam. Dua orang, termasuk korban, memutuskan berenang. Belakangan, korban tenggelam dan ditemukan sekira pukul 18.00 WITA dalam kondisi tidak bernyawa.AGEN BOLA TERPERCAYA
"Kolam itu bukan pertama kali dijadikan tempat mandi. Kejadian ini sangat-sangat senyap. Sore korban ditemukan, malam langsung dimakamkan," kata Dinamisator Jatam Kaltim Pradarma Rupang, kepada merdeka.com, Jumat (26/4) pagi.AGEN POKER INDONESIA
Rupang menerangkan, tim Jatam telah memastikan korban merupakan warga desa setempat, dari aparatur desa yang sama. "Kami tanya kepada Ketua RT, apa benar itu warga Bapak dijawab benar. Apa benar itu bekas lokasi tambang, jawabnya iya. Perusahaan siapa, tidak berani ngomong," ujar Rupang.
"Soal jarang kolam lubang bekas tambang itu dengan permukiman, masih kita pastikan lagi. Ada yang sebut 500 meter, ada yang bilang 1 kilometer. Tapi dari overlay, ada 4 konsesi tambang dari 4 perusahaan. Jadi, perkampungan tempat tinggal korban berada di tengah-tengah," ungkap Rupang.
Masih disampaikan Rupang, lubang bekas tambang yang dibiarkan menganga dan akhirnya menjadi kolam air itu, diduga dibiarkan begitu saja oleh perusahaan. "Tambang sudah berhenti beroperasi 2-3 tahun terakhir ini," jelas Rupang.
Meninggalnya Rizki Nur Aulia, menambah deretan panjang korban anak di Kalimantan Timur, yang meninggal di lubang bekas tambang. Medio 2011-2018 ada 32 warga meninggal, yang didominasi usia anak. "Tragedi ini, menambah daftar hitam kejahatan tambang batubara di Kalimantan Timur menjadi 33 orang," demikian Rupang. [bal]
Sumber : merdeka.com
Post a Comment