Nurullita Ngaku Dipecat karena Dukung Jokowi, BPN Minta Perusahaan Klarifikasi
Nurullita Ngaku Dipecat karena Dukung Jokowi, BPN Minta Perusahaan Klarifikasi - Nurullita, seorang karyawan perusahaan ekspor impor, mengaku dipecat atasannya karena menghadiri acara relawan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut pengakuan itu harus didalami lagi.
"Menurut saya, yang begini-begini perlu dicek dulu apakah benar apa nggak karena ini kan perusahaan swasta," kata Direktur Direktorat Advokasi BPN, Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Kamis (21/3/2019).
Dasco menduga ada kemungkinan penyebab lain soal pemecatan Nurulita. Menurut Dasco, keterangan terkait kasus Nurullita mesti berimbang.
"Mungkin ada kebijakan-kebijakan lain yang dilanggar, atau kemudian memang sebelumnya ada permasalahan-permasalahan yang ada. Kita kan nggak bisa begitu aja kemudian mempercayai salah satu pihak," sebut Dasco.
Terlepas dari itu, dia meminta Depnaker menyelesaikan permasalahan itu. "Nanti biar aja ini soal perselesaian perburuhan Depnaker yang menyelesaikan," imbuh anggota Komisi III DPR itu
Terlepas dari itu, dia meminta Depnaker menyelesaikan permasalahan itu. "Nanti biar aja ini soal perselesaian perburuhan Depnaker yang menyelesaikan," imbuh anggota Komisi III DPR itu
Senada dengan Dasco, juru bicara BPN, Andre Rosiade meminta eks perusahaan Nurullita untuk menjernihkan permasalahan itu, termasuk Kemenaker untuk segera bergerak. Andre tak ingin ada isu liar terkait kasus Nurullita.
"Harus ada segera klarifikasi dari pihak kantornya biar semuanya jelas. Harapan saya disegerakan saja pemanggilan dan klarifikasinya supaya cepat selesai. Supaya tidak ada kesimpangsiuran," sebut Andre.
"Saran saya ke pihak Kemenaker agar segera memediasi Ibu Nurullita dengan kantor beliau tempat bekerja," katanya.
Juru bicara Direktorat Advokasi BPN, Habiburokhman juga meminta kasus Nurulita diperjelas terlebih dahulu. Keterangan dari dua belah pihak yang berseteru harus didengarkan.
"Kita harus perjelas dulu apa yang sebenarnya terjadi, harus cover both sides agar tidak ada fitnah karena ini persoalan yang sangat sensitif," katanya.
Meski demikian, Habiburokhman mendukung terkait perbedaan pilihan politik. Menurutnya, beda pilihan politik jangan sampai merugikan siapa pun.
"Prinsipnya tidak boleh ada orang yang dirugikan karena pilihan politiknya. Kami sudah inventarisir beberapa kasus pendukung kami dirugikan karena pilihan politik, antara lain kasus kades dan terakhir kasus Pak Erwin Aksa yang diberhentikan dari Golkar," ucap Habiburokhman.
Sebelumnya diberitakan, Nurullita mengaku dipecat pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres Joko Widodo di Sentul, Bogor dan mengaku sudah di-bully dalam perjalanan menuju acara. Dia juga mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu namun menurut dia malah jadi bahan olok-olok rekan kerjanya di group WhatsApp.
Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo. Nurullita, didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo) lantas mengadukan kasus ini ke Kemenaker.
"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong' itu kalimat terakhir dia (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya.
"Harus ada segera klarifikasi dari pihak kantornya biar semuanya jelas. Harapan saya disegerakan saja pemanggilan dan klarifikasinya supaya cepat selesai. Supaya tidak ada kesimpangsiuran," sebut Andre.
"Saran saya ke pihak Kemenaker agar segera memediasi Ibu Nurullita dengan kantor beliau tempat bekerja," katanya.
Juru bicara Direktorat Advokasi BPN, Habiburokhman juga meminta kasus Nurulita diperjelas terlebih dahulu. Keterangan dari dua belah pihak yang berseteru harus didengarkan.
"Kita harus perjelas dulu apa yang sebenarnya terjadi, harus cover both sides agar tidak ada fitnah karena ini persoalan yang sangat sensitif," katanya.
Meski demikian, Habiburokhman mendukung terkait perbedaan pilihan politik. Menurutnya, beda pilihan politik jangan sampai merugikan siapa pun.
"Prinsipnya tidak boleh ada orang yang dirugikan karena pilihan politiknya. Kami sudah inventarisir beberapa kasus pendukung kami dirugikan karena pilihan politik, antara lain kasus kades dan terakhir kasus Pak Erwin Aksa yang diberhentikan dari Golkar," ucap Habiburokhman.
Sebelumnya diberitakan, Nurullita mengaku dipecat pada 25 Februari lalu. Sehari sebelum dipecat, Nurullita menghadiri acara relawan bersama capres Joko Widodo di Sentul, Bogor dan mengaku sudah di-bully dalam perjalanan menuju acara. Dia juga mengaku sempat meng-upload foto dan video terkait acara itu namun menurut dia malah jadi bahan olok-olok rekan kerjanya di group WhatsApp.
Keesokan harinya, Nurullita langsung dipanggil dan diminta menandatangani surat pemberhentian. Atasannya juga menyinggung soal sikap Nurullita yang menghadiri acara relawan Joko Widodo. Nurullita, didampingi Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo) lantas mengadukan kasus ini ke Kemenaker.
"Hari Senin itu juga saya langsung dipecat dan saya menandatangani surat pemecatan tersebut. 'Kamu memilih Jokowi tapi kamu mencari makan di sini, malu dong' itu kalimat terakhir dia (atasan)," kata Nurullita menirukan ucapan atasannya.
Post a Comment