Situs Deposit Pulsa Tanpa Potongan


Ketum Muhammadiyah Sarankan Kurangi Pengerahan Massa Selama Ramadan

Ketum Muhammadiyah Sarankan Kurangi Pengerahan Massa Selama Ramadan

Ketum Muhammadiyah Sarankan Kurangi Pengerahan Massa Selama Ramadan - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyarankan pengerahan massa dikurangi selama menjalankan ibadah puasa Ramadan. Saran tersebut disampaikan menyusul rencana aksi saat penghitugan akhir KPU pada 22 Mei mendatang di Jakarta.AGEN CASINO TERBAIK

"Pengerahan massa sebaiknya di bulan Ramadan ini dikurangi. Tapi demo boleh, tetapi juga harus mengikuti aturan dan tidak boleh anarki," tegas Haedar Nashir usai Pengajian Ramadan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (18/5).AGEN BOLA TERPERCAYA

Haedar Nashir menegaskan, 18 April lalu Muhammadiyah telah mengambil sikap resmi terkait Pemilu 2019. Sikapnya Muhammadiyah mengajak proses Pemilu berjalan sesuai dengan hukum dan konstitusi.

"Imbauan Muhammadiyah, mari selesaikan masalah Pemilu lewat konstitusional, bagi yang tidak puas adukan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi," tegasnya.AGEN POKER INDONESIA 

Sedangkan bagi pihak yang tidak percaya terhadap konstitusi, Muhammadiyah memiliki kewajiban meyakinkannya. Karena konstitusi dan hukum harus dijunjung tinggi dalam berbangsa dan bernegara.

"Kita yakinkan terus, toh sejak kita amandemen UU 1945, bahkan ada satu pasal atau ayat yang ditambahkan di situ, dulu tidak ada, yakni Indonesia Negara Hukum," katanya.
Agen Bola Casino Poker Terbesar Terbaik Terpercaya
"Kepada mereka yang dulu terlibat dalam amandemen, mohon baca kembali, bahwa Indonesia negara hukum, berarti menyelesaikan secara hukum, dan para penegak hukum juga harus adil dan menegakkan hukum dengan seadil-adilnya," sambung Haedar.

Haedar Nashir menjadi pembuka Kajian Ramadan Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur di Dome Universitas Muhammadiyah Malam (UMM), Sabtu (18/5). Acara dihadiri para pengurus Muhammadiyah se-Jawa Timur. Hadir pula Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Sumber : merdeka.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.