Cegah Penyebaran Corona, Kemenag minta Warga Solo Patuhi Imbauan Ibadah di Rumah
Cegah Penyebaran Corona, Kemenag minta Warga Solo Patuhi Imbauan Ibadah di Rumah - Ratusan pengurus masjid di Kota Solo masih menggelar salat Tarawih dan salat jemaah di tengah pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya, Kementerian Agama cabang Surakarta telah mengeluarkan surat edaran tentang peniadaan sementara kegiatan peribadatan dan keagamaan di rumah ibadat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Musta'in Ahmad mengatakan, berdasarkan pendataan dari total 706 yang ada di Solo, 196 di antaranya masih mengadakan salat berjemaah dan salat tarawih di masjid. Pihaknya segera melakukan sosialisasi tentang bahaya corona di masjid tersebut.
"Sebelumnya kami sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh masjid. Ini semua dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus corona. Ternyata di lapangan masih ditemukan 196 masjid yang belum patuh," ujar Musta'in, Kamis (7/5).
Menurut Musta'in, SE tersebut dibuat sebagai salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona dalam kerumunan massa. Total ada 706 masjid di Solo. Dari jumlah tersebut yang masih mengadakan salat tarawih dan salat jemaah ada sebanyak 196 masjid.
"Kalau dirata-rata ada 30-40 masjid per kecamatan yang masih aktif melakukan kegiatan. Kalau rumah ibadah lainnya sudah patuh aturan," jelasnya.
Musta'in mengingatkan kembali akan pentingnya imbauan jaga jarak untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Melihat kondisi sekarang sesuai aturan pelaksanaan ibadah puasa, sahur di rumah, buka puasa di rumah, tadarus di rumah, taklim di rumah, dan tarawih juga dilaksanakan di rumah. Sedangkan untuk Salat Jumat juga diganti Salat Zuhur.
"Untuk salat lima waktu dan tarawih bisa dilakukan dari rumah, agama tidak melarangnya. Hadis dan ayat dalam Alquran juga menjelaskan soal itu. Jadi jangan dibenturkan dengan agama terkait imbauan ibadah di rumah," tandasnya.
Musta'in mengaku sudah mendatangi masjid dan musala yang masih mengadakan salat tarawih tersebut. Ia juga mengapresiasi masjid yang telah menyiapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh dan lainnya.
"Adanya fenomena OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 yang berpotensi menjadi pembawa virus tersebut yang patut kita waspadai. Mari kita bantu pemerintah dengan kedewasaan dalam bersikap dan beragama," pungkas dia.
Sumber : Merdeka.com
Post a Comment