Situs Deposit Pulsa Tanpa Potongan


ANIES MERASA DIRINYA SUDAH MENJADI GUBERNUR !!!

ANIES MERASA DIRINYA SUDAH MENJADI GUBERNUR !!!


ANIES MERASA DIRINYA SUDAH MENJADI GUBERNUR !!! - Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, melepas keberangkatan Kereta Api Gumarang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dengan memakai baju putih, beliau memegang peluit untuk memberangkatkan para pemudik. Rupanya di hari sebelumnya Anies juga sudah melepas keberangkatan pemudik Minang ke Sumbar yang naik bis dengan mengibarkan bendera. Hm, berita Anies melepas pemudik membuat tidak cuma netizen tergelitik tapi juga penulis.

Pertama, saya berpikir apakah Anies menjadi sponsor atau menggalang sponsor untuk keberangkatan para pemudik. Saya klik Google tapi Google tidak mau menampilkan jawabannya. Dalam berita di Kompas juga tidak menyebutkan andil apa-apa dari Anies selain membunyikan peluit tanda keberangkatan kereta atau mengibarkan bendera untuk keberangkatan bis.

Saya jadi kecewa, karena saya pikir beliau yang menjadi sponsor atau memberi tiket gratis. Paling tidak bersama partnernya si Sandiaga sebagai rasa syukur atas kemenangan PIlkada. Untuk soal tiket sebenarnya tidak masalah karena uang itu terlalu kecil buat si Sandiaga, kan? Eh, ternyata pemudik itu merogoh dari dompet sendiri baik tiket kereta api ataupun bis.Agen Bola Terpercaya

Rasanya para pemudik juga tidak akan mengemis atau meminta tiket dari Anies karena para pemudik itu sudah menabung jauh-jauh sebelumnya dan ini memang sudah tradisi Lebaran wajib pulkam tiap tahun. Tapi mereka juga sebenarnya tidak berharap dilepas oleh Anies yang tiba-tiba saja nongol dan main tiup pluit atau lambai-lambaikan bendera.

Saya rasa sebagai penumpang, nggak ada efeknya selain mungkin bakal delay dikit karena petugas stasiun harus mengatur prosedurnya, misalnya,”Pak jangan berdiri dekat rel, ntar kesenggol sama kereta.” Atau,”Pak, tiupnya yang kenceng ya dalam aba-aba yang saya berikkan, satu dua, tiga…”.

Tanpa Anies menyembunyikan peluit pun Kereta Api bakal tetap berangkat sendiri sesuai jadwalnya. Kehadiran Anies memang membuat berbeda, bukan sponsor atau yang menjadi penyelenggara mudik tapi mau tampil untuk melepas pemudik yang pulang kampung. Melihat foto di ataspun ternyata hanya sedikit yang meliput. Entah tidak tertarik atau sudah pada pulkam.

Sebagai perbandingan, Pemda DKI di hari yang sama, Jumat pada pagi hari Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah memberangkatkan sekitar 5.000 peserta mudik gratis. Catat; gratis loh. Saefullah hadir untuk mewakili Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat yang berhalangan hadir dalam acara tersebut.

Sebelum memberangkatkan, Saefullah menyapa pemudik dari atas panggung. Ia mengucapkan selamat jalan dan mendoakan ribuan pemudik tersebut. Keren ya, dibanding dengan Anies, hanya ucapan selamat jalan aja dan pluit mengiringi kepulangan mereka.Satu ID Untuk Semua Permainan

Beda kan, perhelatan yang diadakan untuk melepas pemudik itu karena ada andil Pemerintah yang mensponsori mudik gratis. Wajar, jika pejabat DKI dalam hal ini Sekda melepas, memang lebih pas. Bagi penumpang yang dapat mudik gratis pasti kebahagiaan tak terkira karena mendapat fasilitas gratis ini.

Sementara Anies dengan cerdik, melepas keberangkatan pemudik via Kereta Api secara gratis alias beliau tidak perlu bayarin pemudik, pemudiklah yang keluar kantong sendiri. Ini menjadi bagian pencitraan gratis yang luar biasa.

Kedua, dasar dia untuk melepas keberangkatan sebenarnya tidak ada., mewakili siapa dan lembaga apa juga tidak jelas.Dalam kapasitas atau posisi yang belum resmi karena belum dilantik tapi beliau rupanya sudah berhasrat ingin mencicipi aura sebagai pejabat nomor 1 DKI, ya anggap saja latihan. Dengan percaya diri alias tanpa malu-malu Anies meniup pluit Kereta Api. Priiiiiiiiit.

Kalaupun dia ditawarin untuk melepas keberangkatan, harusnya ya tidak perlu diambil. Bagi orang yang memiliki filosofi Jawa yang kuat apalagi didikan di Yogyakarta, harusnya tahu diri, belum saatnya dan belum waktunya. Tapi peduli amat, buat dia, menunggu bulan Oktober kelamaan. Baginya dia bakal jadi nomor satu, ya sudah mau-maunya saya dong.

Anies, tokoh yang memang pintar memanfaatkan momen untuk tampil pada saat yang tidak seharusnya. Karena kehadiran beliau justru agak aneh. Lebih cocok pejabat yang resmilah, pejabat DKI atau pejabat PT KAI atau dari Kementerian Perhubungan.

Beliau adalah seorang yang tipikalnya demen dengan acara seremonial. Ingin dan haus  dengan publisitas yang artiifisial. Jika kerja hanya sifatnya seremonial, maka Jakarta akan kembali ke zaman kuno. Kalau cuma peresmian, gunting pita, tiup pluit mah gampang.

Itu adalah kerjaan yang simpel, cuma datang, basa basi dengan rakyat lalu berpuncak di peresmian dan setelah itu raib atau menghilang entah ke mana. Masalah yang mendasar atau yang paling pokok tidak akan pernah tergali atau tersentuh.

Mentalitas yang lawas seperti ini cuma maunya yang instan, gampangan dan tidak mau berusaha atau bekerja keras. Orang lainlah atau rakyat yang disuruh bekerja keras, nanti giliran peresmian atau seremonial baru muncul. Hm, cape deh. Tapi ya begitulah, Anies sudah mencatatkan diri dalam sejarah, dan ini rekor yaitu secara kapasitas dan status serta posisi yang belum resmi tapi sudah ngebet tampil dan eksis.




Sumber  :  Seword.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.