Situs Deposit Pulsa Tanpa Potongan


HABIB RIZIEQ SERTA GNPF-MUI BINGUNG KARENA PARA SPONSOR MEREKA TIDAK ADA SEDIKIT PUN MEMBANTU !!!

HABIB RIZIEQ SERTA GNPF-MUI BINGUNG KARENA PARA SPONSOR MEREKA TIDAK ADA SEDIKIT PUN MEMBANTU !!!


HABIB RIZIEQ SERTA GNPF-MUI BINGUNG KARENA PARA SPONSOR MEREKA TIDAK ADA SEDIKIT PUN MEMBANTU !!! - Hari ini pemberitaan tentang tokoh – tokoh GNPF-MUI yang dulu “ngebet” menuntut Ahok lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta diterima oleh Presiden Joko Widodo cukup ramai. Sesungguhnya bukan hal aneh bila mencermati perilaku dari para penentang Joko Widodo yang tiba – tiba jinak atau “sok jinak” ini.

Habieb Rizieq Shihab (HRS) pun telah melontarkan pernyataan ingin rekonsiliasi dengan pemerintah, tapi pemerintah tak menanggapi usulan tersebut. Lewat Menko Polhukam, Wiranto, pemerintah menyatakan tidak ada rekonsiliasi.

Wiranto mengatakan, kasus hukum yang menjerat Rizieq merupakan masalah hukum yang terus berkembang. Dia berpendapat, dalam proses hukum ada celah yang dapat dilakukan sebagai langkah koordinasi. Namun bukan berarti itu bentuk rekonsiliasi.

“Rekonsiliasi adalah istilah yang sangat berat. Itu antara satu badan pemerintah dan badan yang kira-kira setara dengan pemerintah. Itu namanya rekonsiliasi,” kata Wiranto saat ditemui di Istana Kepresidenan kemarin. Sumber : CNN Indonesia Agen Bola Terpercaya

Tentu pernyataan pemerintah yang diwakili oleh Wiranto sangat menohok kalbu dan sanubari dari HRS di Arab Saudi. Tim pengacara HRS di Indonesia seperti sudah kehilangan akal dan frustasi untuk memoles  citra majikannya di masyarakat. Puncak frustasi tercermin dari persekusi yang kepada pihak – pihak pem-bully HRS di media sosial oleh kubu HRS.

Setali tiga uang dengan Rizieq adalah  tokoh GNPF – MUI, Bachtiar Nasir pernah mengungkapkan agar pemerintah memberhentikan kasus hukum  (SP3)  dirinya.

Sebelumnya, dalam sebuah video ceramah, Bachtiar mengaku telah menemui Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian. Ia juga menyebut semua kasus ditutup. Berikut kutipan pernyataan Bachtiar dalam video ceramahnya:Agen Casino Terpercaya

“Oh iya, berita gembiranya, kemarin saya sama Pak Kapitra berdialog dengan Pak Kapolri lebih dari 2,5 jam dari hati ke hati. Berita gembiranya insya Allah semua kasus ditutup. Ya, semuanya. Jadi insya Allah. Ya Ahok enggak bisa ditawar, itu harga mati. Al-Maidah 51 enggak bisa ditawar. Lalu apa bargainingnya ustaz? Bargainingnya, ayo energi 212 kita bangun untuk indonesia yang secara positif. Ayo kita bangun dari Indonesia yang damai dari kedamaian.”  Sumber : Tempo.co

Mudah saja ditebak permainan politik partisan ini. Setelah berhasil membendung suara pemilih DKI Jakarta  agar tidak memilih Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta lalu, sesungguhnya misi politik  FPI dan GNPF-MUI sudah selesai.  Terbukti,  Prabowo sendiri, sang komandan sendiri sudah mengucapkan terima kasih kepada mereka saat Anies – Sandy terpilih sebagai DKI Jakarta 1 dan 2 .

Artinya sudah tidak ada lagi aliran dana “super jumbo” untuk FPI  dan GNPF – MUI,dan tak disangka pengorbanan mereka mati – matian menggunakan agama untuk membela Anies – Sandy berujung petaka. Motor penggerak aksi massa berjilid – jilid tersebut banyak yang terkena kasus hukum. Tentu tidak mudah menghadapi resiko ini sendirian, sementara politisi yang mereka dukung  tidak satu pun membela di depan publik paska Pilkada DKI Jakarta.Satu ID Untuk Semua Permainan

Rupanya ini menjadi sumber kegalauan HRS dan Bachtiar Nasir dkk, seperti pepatah ; “Habis Manis Sepah Dibuang”. Siapa lagi yang peduli dengan ampas tebu ? Biasanya hanya dibuang ke tempat sampah atau dibakar. Nasib HRS dan Bachtiar Nasir saat ini seperti ampas tebu yang telah dihisap sari manisnya.

Dalam kalkulasi politik HRS dan Bachtiar dkk bila mengambil posisi politik seperti sekarang dimana Presiden Jokowi semakin dukungannya tentu tidak bijak. Sebab mereka bukan penjuang militan seperti Khomeini atau Gulen, tapi hanya pejuang bayaran.

Publik makin mengerti dengan siapa mereka bekerjasama dan apa kepentingan politik dan ekonomi dibalik militansi mereka dalam Pilkada lalu. Coba tebak, siapa yang saat ini masih membela HRS dan Bactiar dkk dengan gagah berani ? Fadly Zon pun hanya memberikan harapan palsu (PHP) kepada tokoh – tokoh GNPF – MUI dengan menerima audiensi mereka tanpa ada follow up yang signifikan.

Faktanya justru sebaliknya, Presiden Joko Widodo semakin di atas angin, organisasi Islam Nusantara, NU berdiri dengan kokoh membentengi pemerintah. Sementara tokoh – tokoh Muhammadiyah pun tampaknya tidak lagi bersuara lantang seperti saat kampanye Pilkada.  Terbukti Din Samsudin, tokoh Muhammadiyah dulu getol  membela, kini membisu.

Demikian juga, Wapres JK semakin tidak peduli terhadap rintihan mereka, padahal JK pernah mementahkan alibi polisi soal transfer dana dari GNPF _ MUI ke Turki yang diduga untuk membantu ISIS.  Siapa lagi ? Prabowo ? Pendiri Partai Gerindra ini  bisa jadi hanya menyelamatkan HRS sekeluarga ke Arab dengan modus ibadah. Apa kabar Anies – Sandy, kok teman seperjuangan yang membela mati – matian saja dicampakan.





Sumber   : Seword.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.