PAHLAWAN TANPA TANDA JASA !!! RIP dr. Stefanus Taofik, Sp. An. , KERJA NON STOP DI SAAT SENIOR CUTI LEBARAN DENGAN SUMPAHNYA SEBAGAI DOKTER !!!
PAHLAWAN TANPA TANDA JASA !!! RIP dr. Stefanus Taofik, Sp. An. , KERJA NON STOP DI SAAT SENIOR CUTI LEBARAN DENGAN SUMPAHNYA SEBAGAI DOKTER !!! - “Masih belum jelas betul infonya karena ada yang bilang, yang bersangkutan bekerja 3 hari, ada yang bilang 4 hari dan 5 hari,… Juga apakah yang bersangkutan memang tugas jaga on call atau menggantikan rekannya” kata Sekjen IDI, dr Adib Khumaidi
Terkait penyebab meninggalnya dokter anestesi tersebut, dr. Adib juga akan melakukan pengecekan. Bisa saja aktivitas dokter tersebut padat karena harus menjaga inval mengganti dokter lainnya atau memang sang dokter menderita riwayat penyakit tertentu. Kabar meninggalnya dokter anestesi dr. Stefanus Taofik, Sp. An beredar viral di jejaring sosial.
Dikatakan di dalam twitter @blogdokter, dr Stefanus Taofik meregang nyawa sat harus menjalankan tugas jaga selama empat hari berturut-turut di tiga rumah sakit karena menggantikan rekannya yang sedang cuti Lebaran.Agen Bola Terpercaya
Ia pun ditemukan meninggal di kamar jaga di satu Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Dilansir dari beberapa informasi, dokter Stefanus berasal dari Cakranegara, Lombok, NTB. Kematiannya diduga karena gagal jantung. Stefanus meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih berusia satu tahun. Di dalam usia nya yang ke 35 dan usia pernikahannya yang tentunya belum lama, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Kita tahu bahwa dengan wafatnya dokter Stefanus, ia sudah setia kepada sumpah dokter yang kuno, dimunculkan oleh seorang Yunani, Hippocrates sekitar 300-500 tahun sebelum Kristus lahir. Hippocrates kerap kali dijuluki bapak kedokteran dunia barat. Bahkan sekarang, sumpah Hipokrates sampai saat ini menjadi sumpah kuno yang memvalidasi setiap dokter di seluruh dunia. Naskah asli berbahasa Yunani, dan diterjemahkan secara universal dengan bahas Inggris. Begini isinya:
I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this oath and this covenant.
Saya bersumpah demi (Tuhan) … bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini.
To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art-if they desire to learn it-without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils who have signed the covenant and have taken an oath according to medical law, but to no one else.Satu ID Untuk Semua Permainan
Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.
I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but never with a view to injury and wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to do so, not will I suggest such a course.
Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu.
Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I will keep pure and holy both my life and my art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I will give place to such as are craftsmen therein.
Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada penderita(untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya.
Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will abstain from all intentional wrongdoing and harm, especially from abusing the bodies of man or woman, slave or free.
Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, hamba atau bebas.
And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as well as outside my profession in my intercourse with men, if it be what should not be published abroad, I will never divulge, holding such things to be holy secrets.
Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan, maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci.
Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation among all men for my life and for my art; but if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me.
Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi.
Sumpah ini menjadi sumpah yang sangat klasik dan sangat penting bagi seorang dokter untuk menghindari kasus-kasus yang mencederai keutuhan manusia pada umumnya. Tidak bicara mengenai agama, namun tetap menjalankan amanah agama.
Bukan hanya setia kepada sumpah dokter (Hippocratic oath), almarhum pun membuktikan pengabdiannya kepada NKRI. Semangat pengorbanan di dalam dugaan menjaga inval para dokter senior yang Lebaran, menjadi sebuah kisah yang akan diingat. ST harus meninggalkan istri dan anak 1 tahun. Semoga dengan kejadian ini, sebagai warga Indonesia, kita harus hargai keberagaman. Jangan seperti Anies yang anggap sepi kebinekaan. Setelah di dunia politik, Ahok baru pun muncul di dunia kedokteran. Ada seorang minoritas yang mengorbankan waktu mereka, bahkan bertaruh nyawa, untuk kepentingan mayoritas. Bersyukurkah kita?
Baca Juga : SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK PAHLAWAN INDONESIA YANG BERJIWA MULIA DAN JUJUR PADA MASYARAKAT
Baca Juga : BERIKAN NILAI APA YANG DAPAT KALIAN BERIKAN UNTUK BELIAU YANG RELA BERKORBAN DEMI INDONESIA !!!
Sumber : Seword.com
Post a Comment